Kalau boleh jujur akhir-akhir ini, semenjak merantau di Surabaya, saya sudah super sekali jarang melakukan olahraga. Berbeda dengan 6 tahun yang lalu, setiap malam masih sempat ikut olahraga di pelataran Sekolah Dasar, terkadang juga di halaman salah satu rumah masyarakat di desa Sendang. Olahraga ini mewujudkan cita-cita saya dulu ketika masih sering nonton film yang dibintangi om Jackie Chan. Meskipun belum pernah berlaga dikompetisi tapi cukuplah untuk menyehatkan badan. Hehe.
Lah. Hobi saya sekarang sudah tidak jelas ketika merantau. Salah satunya menulis. Dan menulispun sebenarnya belum bisa dikatakan hobi. Karena semangatnya masih prundal-prundul. Kadang muncul kadang enggak. Tapi tetap istiqomah saja deh pokoknya. Soalnya kata eyang Pramoedya Ananta Toer "Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
Maka dari itu saya mencoba abadi dalam tulisan. Saya juga ingat kutipan Sayyid Qutb yang lumayan sadis, "Jika dengan satu peluru kamu hanya bisa menembus satu kepala, maka dengan satu tulisan kamu bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala."
Terlepas dari itu, berbagi adalah salah satu koentji menjadi manusia yang humanis.
Esai BlokTuban.com:
http://bloktuban.com/artikel-read.php/?show=9919-pers-mahasiswa-penolakan-dan-perjuangan-eksistensinya.html
http://bloktuban.com/artikel-read.php/?show=9919-pers-mahasiswa-penolakan-dan-perjuangan-eksistensinya.html
Resensi BlokTuban.com:
http://bloktuban.com/artikel-read.php/?show=5041-feodalisme-di-tanah-jawa-dalam-sastra.html
Citizen Jurnalism SuryaOnline dan BlokTuban:
http://surabaya.tribunnews.com/2016/02/14/imaro-tuban-menginspirasi-dengan-merogoh-kocek-pribadi
http://bloktuban.com/artikel-read.php/?show=6773-libur-akhir-pekan-imaro-uinsa-helat-latihan-kepemimpinan.html
Digimag Harian Surya:
http://bit.ly/digimagsurya
0 komentar:
Posting Komentar